Minggu, November 29, 2009

Recommended Article By Joe.Oj.Hale: Artefak Kuantan Singingi Terancam

'Artefak Kuantan Singingi Terancam'
Situs tempat ditemukannya artefak prasejarah ini perlu diamankan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Artefak Kuantan Singingi Terancam
Posted By Borkat Habiaran

Pagar Istana, salah satu artefak di Bukit Bakar, Kuantan Singingi/dok.as.wp


Keberadaan artefak prasejarah yang baru ditemukan di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau terancam oleh peneliti asing yang berpura-pura menjadi wisatawan.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Riau Joni Irwan, lokasi penemuan artefak prasejarah tersebut harus melindungi, agar tidak merugikan bangsa Indonesia. “Kita mengkhawatirkan para peneliri asing melakukan penelitian untuk kepentingan lain,” ujar Joni di Pekanbaru, Selasa (18/8).
Tim peneliti Pusat Studi Kebudayaan Universitas Gadjah Mada (UGM), baru-baru ini menemukan artefak berupa alat batu dari masa Pleistosen di daerah aliran sungai (DAS) Sengingi, Kabupaten Kuantan Singingi.
Penemuan ini tidak disengaja karena sebenarnya tim peneliti sedang bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Riau untuk penyusunan Rencana Induk Pengembangan Kebudayaan Melayu.
Menurut Joni Irwan, bila peneliti asing masuk, dikhawatirkan kerusakan di lokasi penemuan artefak akan menghilangkan data yang akan berguna untuk penelitian kehidupan prasejarah di Riau.
Ia mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi untuk mengamankan lokasi penemuan artefak prasejarah tersebut. Sebabnya, lokasi penemuan juga terancam aktivitas manusia seperti permukiman penduduk serta pertambangan emas dan batubara. “Kami mengusulkan agar lokasi penemuan benda purbakala itu bisa dijadikan cagar budaya,” katanya.
Sebelumnya, tim peneliti UGM memprakirakan artefak yang ditemukan berasal dari masa pleistosen yang menunjukan Riau telah dihuni sejak masa prasejarah antara 10.000-40.000 SM. Lokasi penemuan alat batu purba itu berada di teras-teras sungai purba di sekitar Kecamatan Logas, DAS Sengingi.
Penemuan bukti kehidupan prasejarah yang pertama di Riau tersebut membuktikan ada kehidupan lebih tua di Riau yang selama ini selalu mengacu pada penemuan Candi Muara Takus bercirii Budha di Kambupaten Kampar sebagai titik poinnya.
Bukti keberadaan permukiman zaman paleolitik di Sumatera selama ini hanya ditemukan di dua tempat, yaitu daerah Lahat, Sumatera Selatan dan Kalianda, Lampung. Hak paten penemuan akan menjadi milik UGM dan Pemerintah Provinsi Riau. (*Bo/An)

Article taken from matanews.com - http://matanews.com
URL to article: http://matanews.com/2009/08/18/artefak-kuala-singingi-terancam/

3 komentar:

  1. terus majukan blogger kuansing pak didi..... jangan lupa ajari aku ya

    BalasHapus
  2. waah, baru tahu berita ini, padahal saya adalah warga kantan,tapi tidak tahu adanya keberadaanya pagar istana, kalau boleh tahu bisakah bapak ceritakan tentang sejarah adanya pagar istanah ini,, makasih

    BalasHapus
  3. Mantap bro.... yok maju bersama JALUR_Kuantan.com

    BalasHapus

Komentar berupa spam akan dihapus.