Siberakun adalah sebuah kenegerian, yang merupakan bagian dari
wilayah Kabupaten Kuantan Singingi. Kenegerian Siberakun terdiri dari
5 desa yaitu Desa Siberakun, Desa Pulau Tongah, Desa Ujung Tanjung,
Desa Banjar Lopak dan Desa Gunung Kesiangan. Siberakun terletak di daerah aliran sungai Kuantan kurang lebih 15 km
sebelah timur ibukota kabupaten Kuantan Singingi, Teluk Kuantan.
Sebagian besar penduduknya adalah petani dan sebagian kecil pegawai
negeri sipil, wiraswasta, tukang dan lainnya.
Siberakun juga terkenal sebagai penghasil gula enau tradisional yang
diolah dari nira pohon aren (Arenga pinnata) yang di usahakan secara
turun temurun. Nira yang dihasilkan dari tandan buah aren itu diolah
dan dimasak sehingga menjadi gula berwarna coklat. Rasanya manis dan
enak, biasanya penduduk lokal menggunakannya sebagai pemasnis
pengganti gula pasir untuk membuat makanan tradidional seperti
onde-onde (kelepon), bubur kacang hijau, cendol dan lainnya. Berbicara
mengenai rasanya lebih enak dari gula merah yang dibuat dari nira
kelapa karena rasanya lebih manis sedangkan gula kelapa terasa agak
asam.
Walaupun usaha kerajinan gula enau tradisional ini secara ekonomis
sangat menguntungkan, dan sudah berlangsung secara turun temurun,
namun belum ada perhatian dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kuantan
Singingi maupun Pemerintah Propinsi Riau untuk melestarikan usaha gula
enau tradidional ini.
Secara ekonomis satu batang pohon enau/aren (Arenga pinnata) ini bisa
menghasilkan rata-rata 15 liter nira aren per hari. Harga nira aren
dibeli oleh pengumpul yang datang seharga Rp 2.000,- per liter. Jika
setiap rumah tangga memiliki 10 batang aren saja akan menghasilkan 150
liter nira aren per hari. Kalau dikalikan dengan harga di pasaran Rp
2.000,- maka akan menghasilkan Rp 300.000,- perhari atau Rp
9.000.000,- sebulan. Sungguh ini merupakan potensi ekonomi yang sangat
menguntungkan. Apabila pemerintah daerah mau serius mengembangkan
usaha ini bukan tidak mungkin dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Kenegerian Siberakun khususnya dan Kuantan Singingi umumnya
dan sekaligus dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
Bila kita ingin megembangkan usaha gula enau ini, maka perlu dilakukan
peremajaan pohon-pohon aren yang sudah tua dan memperbanyak penanaman
pohon aren supaya produksi nira aren dapat mencukupi kebutuhan bahan
pembuatan gula enau. Pengembangan usaha gula enau tradisional ini
tanpa dukungan pemerintah daerah tidak akan berhasil. Oleh karena itu
pemerintah daerah melalui Dinas Perkebunan perlu berinisiatif
mengambil langkah-langkah kongkrit untuk melakukan pengembangan kebun
aren ini. Karena selama ini pemeritah daerah terpaku hanya pada dua
komoditi saja yaitu karet dan kelapa sawit. Padahal secara ekonomis
kebun aren memiliki potensi yang lebih menguntungkan, meskipun di
usahakan pada skala kecil dibandingkan kebun karet dan kelapa sawit.
Foto: http://kebunaren.blogspot.com
Saya lagi nyari Buku Karangan UU Hamidi..
BalasHapusPenyadap Enau Rantau Kuantan kalau ndak salah judual bukunyo..
ado yg bisa pinjamkan?
Coba hubungi Bapak UU Hamidy di PKU atau cari di Perpustakaan Universitas Riau, buku Kasin Niro karangan UU Hamidy.
BalasHapusKemano ambo manghubungi Pak UU ny?
BalasHapusado Nomornya HP ndak?
Datuak tu ndak punyo hp do sanak...
BalasHapusklu nak jumpo langsuang ajo krumah nyo.. dijalan Paus Pekanbaru