Jumat, Januari 29, 2010

Siberakun dan Usaha Gula Enau Tradisional

Siberakun adalah sebuah kenegerian, yang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Kuantan Singingi. Kenegerian Siberakun terdiri dari 5 desa yaitu Desa Siberakun, Desa Pulau Tongah, Desa Ujung Tanjung, Desa Banjar Lopak dan Desa Gunung Kesiangan. Siberakun terletak di daerah aliran sungai Kuantan kurang lebih 15 km sebelah timur ibukota kabupaten Kuantan Singingi, Teluk Kuantan. Sebagian besar penduduknya adalah petani dan sebagian kecil pegawai negeri sipil, wiraswasta, tukang dan lainnya.
Siberakun juga terkenal sebagai penghasil gula enau tradisional yang diolah dari nira pohon aren (Arenga pinnata) yang di usahakan secara turun temurun. Nira yang dihasilkan dari tandan buah aren itu diolah dan dimasak sehingga menjadi gula berwarna coklat. Rasanya manis dan enak, biasanya penduduk lokal menggunakannya sebagai pemasnis pengganti gula pasir untuk membuat makanan tradidional seperti onde-onde (kelepon), bubur kacang hijau, cendol dan lainnya. Berbicara mengenai rasanya lebih enak dari gula merah yang dibuat dari nira kelapa karena rasanya lebih manis sedangkan gula kelapa terasa agak asam.
Walaupun usaha kerajinan gula enau tradisional ini secara ekonomis sangat menguntungkan, dan sudah berlangsung secara turun temurun, namun belum ada perhatian dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kuantan Singingi maupun Pemerintah Propinsi Riau untuk melestarikan usaha gula enau tradidional ini.
Secara ekonomis satu batang pohon enau/aren (Arenga pinnata) ini bisa menghasilkan rata-rata 15 liter nira aren per hari. Harga nira aren dibeli oleh pengumpul yang datang seharga Rp 2.000,- per liter. Jika setiap rumah tangga memiliki 10 batang aren saja akan menghasilkan 150 liter nira aren per hari. Kalau dikalikan dengan harga di pasaran Rp 2.000,- maka akan menghasilkan Rp 300.000,- perhari atau Rp 9.000.000,- sebulan. Sungguh ini merupakan potensi ekonomi yang sangat menguntungkan. Apabila pemerintah daerah mau serius mengembangkan usaha ini bukan tidak mungkin dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kenegerian Siberakun khususnya dan Kuantan Singingi umumnya dan sekaligus dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
Bila kita ingin megembangkan usaha gula enau ini, maka perlu dilakukan peremajaan pohon-pohon aren yang sudah tua dan memperbanyak penanaman pohon aren supaya produksi nira aren dapat mencukupi kebutuhan bahan pembuatan gula enau. Pengembangan usaha gula enau tradisional ini tanpa dukungan pemerintah daerah tidak akan berhasil. Oleh karena itu pemerintah daerah melalui Dinas Perkebunan perlu berinisiatif mengambil langkah-langkah kongkrit untuk melakukan pengembangan kebun aren ini. Karena selama ini pemeritah daerah terpaku hanya pada dua komoditi saja yaitu karet dan kelapa sawit. Padahal secara ekonomis kebun aren memiliki potensi yang lebih menguntungkan, meskipun di usahakan pada skala kecil dibandingkan kebun karet dan kelapa sawit.

Foto: http://kebunaren.blogspot.com

4 komentar:

  1. Saya lagi nyari Buku Karangan UU Hamidi..
    Penyadap Enau Rantau Kuantan kalau ndak salah judual bukunyo..
    ado yg bisa pinjamkan?

    BalasHapus
  2. Coba hubungi Bapak UU Hamidy di PKU atau cari di Perpustakaan Universitas Riau, buku Kasin Niro karangan UU Hamidy.

    BalasHapus
  3. Kemano ambo manghubungi Pak UU ny?
    ado Nomornya HP ndak?

    BalasHapus
  4. Datuak tu ndak punyo hp do sanak...
    klu nak jumpo langsuang ajo krumah nyo.. dijalan Paus Pekanbaru

    BalasHapus

Komentar berupa spam akan dihapus.