MUSYAWARAH PEMUKA MASYARAKAT KECAMATAN BENAI:
Seluruh Komponen Masyarakat Benai Tidak Setuju Melepas Desa-Desa Yang Ada di Kecamatan Benai.
Seluruh komponen masyarakat Benai menolak dan tidak setuju melepas desa-desa yang ada di Kecamatan benai untuk bergabung dengan Kecamatan Sentajo yang akan dibentuk. Keputusan ini diambil dalam silaturahmi/musyawarah pemuka masyarakat se Kecamatan Benai dengan pemuka masyarakat Kecamatan Benai yang berdomisili di Pekanbaru yang berlangsung pada hari Minggu tanggal 30 Nopember 2008 pukul 20.00 WIB bertempat di Hotel Sahid Pekanbaru.
Musyawarah setelah mendengar aspirasi, dialog silaturahmi pemuka masyarakat Kecamatan Benai, Penghulu, KepalaDesa/Kelurahan, Tokoh Pemuda, serta memperhatikan hasil rapat sepakat secara bersama seluruh komponen masyarakat Kecamatan Benai tidak setuju bahkan menolak melepas desa-desa yang ada di Kecamatan Benai untuk bergabung dengan Kecamatan Sentajo yang akan dibentuk.
Selain itu pemuka masyarakat se Kecamatan Benai agar Camat Benai Yuyun Rosadi, S.Sos yang belakangan ini dinilai oleh pemuka masyrakat Kecamatan Benai kurang berkenan untuk memohon maaf kepada seluruh komponen msyarakat atas kelalaian dan keteledorannya dalam mensikapi pembentukan Kecamatan Sentajo yang melibatkan beberapa desa di Kecamatan Benai tanpa melalui musyawarah Kecamatan atau MUBES. Memohon kepada Bapak Bupati Kuantan Singingi untuk menegur Camat Benai agar menjaga hubungan yang harmonis dengan masyarakat sehingga tidak timbul keresahan dan pertentangan kepentingan.
Musyawarah juga memutuskan untuk membentuk Forum Silaturahmi Kecamatan Benai demi memelihara hubungan silaturahmi dalam Kecamatan Benai. Ikut menandatangani keputusan musyawarah tersebut antara lain Prof.DR.Ir Aras Mulyadi, DEA, IR. H Asmadi Samad, MT, Drs. H Raja Ilyas Aman, Msi, Aditiawarman Datuk Muncak, S. Sinulingga, H. Parlis, Ajasmi, Heri Indra Putra, SE dan Ir. Faisal.(ยต)
Mantab.. Satukan Tekad Membangun Nagori
BalasHapusSaya sepakat dgn Anda bahwa kita tidak rela hak kita dirampas begitu saja tanpa musyawarah. Marwah kita dilecehkan, walau oleh penguasa sekalipun kita akan tetap melawan - raja alim raja disembah, raja zalim raja disanggah.
BalasHapus